
Intip Leviro Residences: Proyek ‘Scandinasian’ Perdana di Bali yang Bikin Properti Makin Cuan!
- Proyek Baru
- 8 July 2025
- No Comment
- 9
PropertiPlus.com, (BALI) — Bali memang tak ada habisnya bikin kita terpukau, ya? Selain pantai indahnya, kini ada satu lagi yang bikin Pulau Dewata makin jadi sorotan, terutama di dunia properti. Namanya Scandinasian, sebuah gaya desain yang lagi naik daun dan kabarnya bikin nilai properti makin meroket. Nah, yang paling seru, ada proyek perdana yang mengusung konsep unik ini, yaitu Leviro Residences di Munggu! Siap-siap, karena hunian ini bakal jadi incaran para pembeli properti dari seluruh dunia.
Coba deh bayangkan, ada sesuatu yang “tak terduga” lagi terjadi di pasar properti Bali. Para pengembang menemukan kalau konsumen properti dari luar negeri itu ternyata punya selera desain yang sama, yakni minimalis ala Skandinavia, tapi dibungkus dengan gaya universal yang nyaman dan fungsional. Ini bukan kebetulan lho, tapi justru nunjukkin kalau orang-orang, dari mana pun asalnya, punya keinginan yang sama untuk menikmati hidup.
Data juga menunjukkan, Bali makin populer! Di tahun 2024, kunjungan wisatawan naik 24,5% dibanding tahun sebelumnya, mencapai 5,2 juta orang. Permintaan pembelian properti juga ikut naik 14%.
Makanya, punya desain arsitektur yang khas itu penting banget, karena bisa bikin nilai properti naik 7-15%. Bahkan, di area yang permintaannya tinggi, harga properti bisa naik sampai 50%. Desain unik kayak Scandinasian ini jadi kunci buat menarik perhatian pasar.
Tapi lebih dari sekadar urusan pasar, Bali itu ibarat “melting pot” dimana berbagai budaya bercampur jadi satu. Warga lokal, pendatang dari luar daerah, sampai bule-bule dari mancanegara, hidup berdampingan di sini.
Mereka seringkali punya selera estetika yang sama. Nah, dari percampuran inilah, muncul gaya arsitektur baru yang melampaui latar belakang budaya masing-masing. Salah satunya ya si Scandinasian ini!
Resep Rahasia Desain Scandinasian: Skandinavia + Japandi + Jiwa Bali = Sempurna!
Jadi, apa sih sebenarnya Scandinasian itu? Gampangannya, ini adalah perpaduan minimalisme Skandinavia dengan sentuhan Asia. Ada filosofi Skandinavia “lagom” yang berarti “tidak kurang, tidak berlebihan,” yang bikin ruang terasa mewah tapi tetap nyaman dihuni. Garis-garis tegas, material alami, dan pemanfaatan cahaya natural maksimal, semua itu menciptakan rumah yang fungsional dan bikin betah.
Ditambah lagi, ada sentuhan detail minimalis Jepang dan harmoni khas Bali. Hasilnya? Hunian yang terasa akrab sekaligus segar, cocok buat pembeli lokal maupun internasional dengan latar belakang yang beragam.
Bayangkan, lupakan vila Bali dengan ukiran batu dan ornamen yang ribet. Proyek-proyek baru dengan gaya ini mengutamakan tata ruang terbuka yang luas, kayak rumah-rumah di Stockholm atau Copenhagen. Setiap jengkal area dibikin multifungsi, tapi dengan skala yang lebih besar buat mengakomodasi pembeli internasional yang terbiasa dengan hunian lapang di negara asalnya.
Materialnya juga pilihan! Kayu alami dengan berbagai finishing menciptakan kedalaman visual ala interior Skandinavia, dipercantik dengan aksen logam yang diletakkan secara strategis biar kelihatan elegan tanpa mendominasi. Ini selaras banget sama kecintaan orang Skandinavia pada material yang “semakin tua, semakin indah”.
Pencahayaan alami juga dioptimalkan lewat jendela-jendela besar, tapi privasi penghuni tetap terjaga. Dan jangan lupakan sistem penyimpanan built-in ala Skandinavia yang digabungkan dengan kepraktisan tropis. Furnitur modern hadir, tapi ruangan tetap rapi jali dan nggak berantakan.
Investasi Cerdas: Scandinasian di Iklim Tropis Itu Nggak Main-Main!
Ngomongin soal properti, faktor perawatan itu penting banget, apalagi di Bali yang iklimnya tropis. Desain yang bagus itu biasanya juga gampang dirawat. Ini krusial, apalagi kalau properti Anda bakal kosong berbulan-bulan saat disewakan.
Makanya, finishing di hunian Scandinasian ini diperlakukan khusus biar tahan lembap dan sinar UV, serta tetap cantik meski usia bangunannya bertambah. Sesuai prinsip Skandinavia: desain yang bagus itu seharusnya makin baik seiring waktu, bukan sebaliknya.
Lokasi juga jadi penentu sukses. Area kayak Munggu, misalnya, nawarin keseimbangan sempurna antara aksesibilitas dan ketenangan. Lokasinya strategis di antara kawasan yang sudah berkembang, tapi masih punya nuansa desa yang bikin Bali makin khas. Plus, penting banget buat bangun koneksi sama komunitas lokal biar properti menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat, bukannya terpisah.
Shanny Poijes, Pendiri dan CEO CORE Concept Living, bilang kalau pembeli properti dari luar negeri itu sekarang makin pinter milih desain. “Mereka bukan sekadar beli properti, tapi investasi gaya hidup yang mencerminkan perspektif global mereka. Pendekatan Scandinasian ini pas banget, karena merefleksikan pengalaman mereka terhadap prinsip desain terbaik dari berbagai budaya, serta menciptakan ruang yang berkelas dan sangat nyaman,” jelasnya.
Leviro Residences: Pionir Scandinasian x Japandi x Balinese Soul di Bali!
Tren Japandi (perpaduan Jepang-Skandinavia) juga terus berkembang di 2025. Kini, desain ini memadukan minimalisme, fungsionalitas, koneksi mendalam dengan alam (biofilik), keberlanjutan, dan teknologi pintar.
Amanda Gunawan dari OWIU Studio di Los Angeles, melihat kalau fleksibilitas desain Skandinavia itu bikin dia gampang banget dipaduin. “Desain ini menggabungkan fungsi dan keindahan, serta selalu berusaha menciptakan harmoni dalam sebuah ruang. Gaya Skandinavia mengutamakan desain yang tahan lama dan tidak mudah ketinggalan zaman, serta menekankan pada kualitas pengerjaan yang baik,” ungkapnya.

Keberlanjutan jadi nilai plus, karena standar durabilitas Skandinavia dan desain hemat energi. Ditambah strategi ventilasi alami, rumah-rumah ini nggak butuh banyak AC buatan, tapi tetap nyaman dan terang di dalam. Pendekatan ini juga memberdayakan pengrajin lokal untuk bikin karya kontemporer dengan teknik tradisional.
Semua tren ini nunjukkin sesuatu yang lebih dalam tentang bagaimana pembeli properti internasional memaknai kualitas hidup sekarang. Mereka mau ruang yang elegan tapi juga nyaman, bikin kesan tapi tetap layak dihuni.
Perpaduan kehangatan Skandinavia, kesadaran Jepang, dan harmoni khas Bali, bikin hunian ini cocok buat semua orang. Makanya, estetika ini kuat banget di lanskap multikultural Bali. Ketika orang Australia, Eropa, Amerika, dan Asia sama-sama suka desain ini, itu tandanya kita menemukan sesuatu yang universal.
Pendekatan Scandinasian ini bukan cuma soal tampilan baru, tapi juga cara pandang mendasar tentang arti kualitas di iklim tropis. Alih-alih bersaing dengan keindahan alam Bali lewat dekorasi yang heboh, rumah-rumah ini justru melengkapi keindahan itu dengan kesederhanaan dan kualitas.
Konsep desain ini menghadirkan ruang otentik hasil perpaduan Skandinavia-Asia, yang juga sangat selaras dengan kehidupan di negara kepulauan seperti Indonesia.
Nah, yang jadi pelopor gaya Scandinasian ini adalah CORE Concept Living, perusahaan pengembang yang didirikan oleh duo Swedia, Shanny Poijes dan Victoria Fernandez. Dan proyek terbaru mereka, Leviro Residences di Munggu , adalah wujud nyata dari konsep hunian SCANDINASIAN X JAPANDI X BALINESE SOUL —bahkan jadi proyek properti pertama di Bali yang pakai desain unik ini!
Menurut rencana, Leviro Residences bakal diluncurkan Oktober 2025. Pembangunannya dimulai Desember 2025, dan target serah terima unit di kuartal keempat 2027. Jadi, buat kamu yang lagi nyari properti impian di Bali dengan sentuhan desain global, Leviro Residences ini bisa jadi jawabannya!