
Proyek MRT Jakarta Fase 2A Capai 48,90%, Menko AHY Targetkan Operasional Penuh 2027
- Infrastruktur
- 5 June 2025
- No Comment
- 1
PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT Jakarta) terus menunjukkan progres positif. Hingga Mei 2025, proyek MRT Jakarta Fase 2A lin utara—selatan yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota telah mencapai 48,90 persen, melebihi target 47,91 persen yang ditetapkan sebelumnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan pada akhir 2025 mendatang, pekerjaan konstruksi dapat mencapai 53,29 persen.
Baca Juga: Efek Perluasan MRT dan LRT, Permintaan Properti di Awal 2025 Naik Hingga 57%
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya dalam menuntaskan proyek strategis nasional ini.
“Pembangunan atau kelanjutan proyek MRT ini tentu sudah sangat dinantikan oleh masyarakat luas, khususnya warga Jakarta,” ujar Menko AHY saat meninjau langsung jalur bawah tanah dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas, akhir Mei lalu.
Ia berharap keberadaan MRT akan mampu mengurangi kemacetan kronis ibu kota, mempercepat layanan transportasi publik, serta memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Pemerintah menargetkan segmen Thamrin–Monas bisa beroperasi penuh pada tahun 2027.
Progres Thamrin–Monas Hampir 90 Persen
Kunjungan lapangan yang dilakukan oleh Menko AHY tidak hanya bersifat simbolis. Ia menyusuri terowongan bawah tanah dengan berjalan kaki sejauh 19 meter di bawah permukaan tanah.
Terowongan tersebut memiliki diameter dalam 6 meter dan diameter luar sekitar 6,9 meter. Proyek ini juga melibatkan pemasangan diaphragm wall setebal 1 meter, yang berfungsi menjaga kestabilan bangunan di atasnya.
“Sekali lagi, hadirnya kami tentunya untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik sesuai dengan timeline, tidak ada kendala-kendala yang terlalu berarti,” tegas AHY.
Data dari PT MRT Jakarta (Perseroda) menyebutkan bahwa paket kontrak CP201 yang mencakup Stasiun Thamrin dan Monas sudah mencapai progres 87,87 persen.
Sejumlah pekerjaan utama, mulai dari ekskavasi, instalasi eskalator, hingga penyelesaian arsitektural terus dilakukan.
Ditargetkan, pada akhir 2025, progresnya bisa mencapai 91,62 persen, sehingga pada 2027 mendatang, kedua stasiun ini telah beroperasi.
Baca Juga: Menteri PKP Minta Pengurusan PBG untuk MBR Lebih Cepat dan Prima
Detail Proyek MRT Jakarta Fase 2A: Progres Positif di Semua Segmen
MRT Jakarta Fase 2A menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer dengan tujuh stasiun bawah tanah: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Proyek ini terbagi dua segmen utama:
- Segmen Bundaran HI–Harmoni ditargetkan selesai 2027
- Segmen Harmoni–Kota ditargetkan rampung 2029
Berikut detail progres pembangunan dari masing-masing kontrak pekerjaan utama:
- CP202 (Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar) mencatat progres 52,27 persen, per 25 Mei. Pekerjaan ekskavasi, pengecoran, serta pembangunan stasiun bawah tanah empat tingkat—yang menjadi pertama di Indonesia—masih terus berlangsung.
- CP203 (Stasiun Glodok dan Kota) telah menyentuh angka 73,32 persen. Pekerjaan yang dikerjakan termasuk pembuatan akses pemadam kebakaran, pemasangan OTE duct, dan sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing.
- CP205 yang mencakup sistem perkeretaapian dan rel telah mencapai 15,32 persen. Seluruh rel sudah tiba di Jakarta dan tengah dalam proses distribusi ke lokasi konstruksi.
- CP206 (rolling stock/Ratangga) saat ini dalam proses market sounding dengan kandidat rekanan untuk proses re-bidding.
- CP207 (automatic fare collection system) masih dalam tahap klarifikasi dokumen tender.
Baca Juga: Perusahaan Korea Akuisisi Alam Kulkul Boutique Resort: Jadi Pusat Simposium dan Wellness Hospitality
Proyek Fase 2A ini menggunakan pendanaan sekitar Rp25,3 triliun melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Sedangkan Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Pemerintah pusat memberikan hibah sebesar 49 persen kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk diteruskan kepada PT MRT Jakarta.

Tak hanya fokus pada infrastruktur transportasi, fase ini juga mengusung konsep transit-oriented development (TOD).
Kawasan di sekitar stasiun MRT akan dikembangkan menjadi area multifungsi yang memadukan fungsi transportasi, ruang publik, dan komersial. Hal ini diyakini akan meningkatkan nilai ekonomi kawasan serta daya angkut penumpang.
Dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah, serta kerja sama internasional yang solid, proyek MRT Jakarta Fase 2A menunjukkan arah yang positif.
Baca Juga: BSD Secret Zoo Hadirkan Sensasi Wisata Baru: 10,9 Hektare Urban Safari di Jantung BSD City
Menko AHY menyatakan optimisme bahwa dengan pengawasan ketat dan kebijakan yang tepat, tidak akan ada hambatan besar yang mengganggu penyelesaiannya.
“Kita berharap ini bisa lanjut terus, tidak ada yang macet, dan bisa tuntas,” pungkas Menko AHY.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com